Madrasah dan pondok pesantren
mempunyai posisi penting dalam pendidikan akhlak. Kedua lembaga pendidikan
Islam tersebut berdiri sejak Indonesia belum merdeka, ini telah memberikan
kontribusi besar dalam pembangunan karakter bangsa.
Hal itu dikatakan Menteri Agama
Suryadharma Ali saat membuka Muktamar Alkhairaat ke X, Senin (10/2/2014), di
Palu.
“Hanya melalui madrasah dan
pondok pesantren, pendidikan akhlak dan budaya bisa terbangun dengan
sebaik-baiknya,” tegas Suryadharma.
Alkhairaat merupakan yayasan
pendidikan yang pertama kali berdiri di Palu. Didirikan sejak 1930 oleh Sayyid
Idrus bin Salim Aljufri, yayasan ini sekarang telah memiliki 1.550 madrasah dan
36 pondok pesantren yang tersebar di Sulteng, Sulut, Gorontalo, Sulsel, Sulbar,
Sultra, Kaltim, Malut, Maluku, Papua Barat, Papua, Kalsel, dan Kaltim.
“Semangat keagamaan yang tinggi
tapi tidak dibarengi dengan pemahaman agama yang baik akan menyuburkan
munculnya pemahaman yang menyimpang,” ujar Menag menekankan kontribusi
pesantren dan madrasah dalam memberikan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin
kepada masyarakat Indonesia.
Menag berharap penyelenggaraan
Muktamar Alkhairaat ini dapat merekomendasikan hal positif dan solutif bagi
Bangsa Indonesia. “Saya berharap,
Muktamar ini dapat menghasilkan solusi untuk persoalan bangsa yang mendera saat
ini,” tambah Menag.
Sementara itu, Ketua umum
Alkhairaat Saggaf bin Muhammad Aljufri dalam sambutannya mengharapkan agar
Muktamar kali ini dapat menghasilkan pemikiran bagi program pendidikan yang berorientasi
pada penguatan imtek dan imtak.
Sumber: Kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar