14 Februari dikenal sebagai hari Valentine atau
hari kasih sayang. Pada umumnya, masyarakat dunia merayakan hari kasih sayang
ini secara meriah, khususnya kalangan muda-mudi. Termasuk juga muda-mudi yang
beragama Islam.
Hal yang kerap menjadi kecemasan bersama adalah,
karena hari valentine oleh sebagian kalangan anak muda kerap diidentikan dengan
hari penghabisan “pasangannya” atas nama kasih dan sayang. Hingga sebagian
ulama melarang perayaan hari valentine bagi umat Islam.
Secara normatif, Islam tidak anti terhadap kasih
sayang. Sebaliknya, dilihat dari ajaran yang dibawanya, Islam bisa disebut
sebagai agama kasih sayang. Hal ini setidaknya terlihat jelas dari salah satu
asma (nama) Allah yang identik dengan kasih sayang, yaitu Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim
(Maha Penyayang).
Pun demikian, Islam mengajarkan agar umatnya
senantiasa saling mengasihi, termasuk terhadap makhluk-makhluk Allah SWT yang
tidak berakal. Dalam salah satu Hadis, contohnya, disebutkan, irhamu man
fil ardhi yarhamukum man fi as-sama` (kasihilah orang-orang yang ada di
muka bumi, niscaya engkau akan dikasihi oleh semua makhluk yang ada di langit).
Dan masih banyak ajaran lainnya yang menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan
pentingnya kasih sayang dalam kehidupan ini.
Dengan demikian, Islam sesungguhnya menganjurkan
kepada umatnya agar senantiasa berlaku kasih dan sayang. Tak hanya pada
hari valentine, melainkan setiap hari dan setiap waktu. Tak hanya terhadap
manusia, melainkan juga terhadap makhluk-makhluk Allah SWT di luar manusia.
Namun demikian, kasih sayang yang ada harus
diekspresikan secara benar, halal, positif, konstruktif dan jauh dari hasrat
nafsu, seperti bersikap kasih dan sayang terhadap orang tua, saudara, keluarga,
tetangga, lingkungan dan seterusnya. Bukan justru dalam bentuk hal-hal
terlarang penuh dengan jebakan syahwat seperti berpacaran secara
“habis-habisan” dan yang lainnya.
Melakukan hal-hal negatif yang sarat dengan
dorongan syahwat sungguh merupakan sebuah kejahatan. Apalagi bila hal negatif
tersebut dilakukan terhadap orang-orang tercinta, seperti calon istri ataupun
calon suami. Dan terlebih lagi hal tersebut dilakukan atas nama cinta dan kasih
sayang. Semua ini bukanlah kasih sayang, melainkan kejahatan atas nama kasih
sayang.
Marilah kita ekspresikan kasih sayang secara
benar dan terhadap pihak yang benar. Marilah kita ekspresikan kasih sayang
sejati seperti ini setiap hari bahkan setiap waktu. Hingga kita menjadi bagian
dari orang-orang yang kerap berlaku kasih sayang terhadap makhluk Allah SWT di
muka bumi, dan insyallah (dengan demikian) kita akan mendapatkan kasih dan
sayang dari makhluk-makhluk Allah SWT yang ada di langit sana.
Apalagi saat ini masyarakat kerap berada dalam
ancaman teorisme yang dikenal rajin membuat bom, meledakkan bom dan aksi-aksi
keras lainnya. Semua ini semakin mendesak kita semua untuk menegakkan peradaban
kasih sayang di muka bumi ini. Hingga peradaban manusia tidak berada dalam
ancaman bom, kekerasan, konflik dan aksi berdarah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar